PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)
Kesehatan
merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit. Merupakan
suatu yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana tidak,
harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap
dan gagah, semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit
atau tidak sehat. Dengan penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat,
paras tampan atau cantik berubah menjadi pucat dan tidak enak untuk dipandang,
badan yang tegap dan gagah seketika roboh dikarenakan lemas dan lesu akibat
kondisi tubuh yang menurun drastis.
Beginilah
alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita tidak akan
selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimna kita
bisa menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu
merupakan hal yang mutlak harus dijaga.
Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada
mengobati seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal
tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk
menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan
menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Dengan semakin
banyaknya penderita penyakit tidak menular (degeneratif) seperti jantung,
tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya yang
disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya kita
perlu bergaya hidup yang sehat setiap harinya.
Tidak jarang
istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya
yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu
PHBS, singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat
mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai
dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak.
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat.
Namun tidak cukup hanya mengetahui apa itu PHBS, perlu
penerapan, bukan tidak mungkin masyarakat yang telah mengetahui PHBS tetap
melakukan hal diluar kebersihan dan menyebabkan kesehatannya berkurang.
Tingkat
Pencegahan Penyakit (Menurut H.L Blum)
1. Pencegahan tingkat I sebelum terkena penyakit
(Primordial Prevention)
2. Promosi Kesehatan (Health Promotion)
3. Perlindungan khusus Specific Protection)
4. Diagnosa dini penanganan yang cepat &
tepat (Early diagnosys & promt treatment)
5. Pembatasan kecacatan (Disability
limitation)
6. Rehabilitasi (Rehabilitation)
Menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah ampuh untuk menangkal
penyakit. Namun dalam praktiknya, penerapan PHBS yang kesannya sederhana
tidak selalu mudah dilakukan. Terutama bagi mereka yang tidak terbiasa. Dalam
hal ini, pendidikan dari keluarga sangat dibutuhkan. Dewasa ini makin banyak
sekali penyakit yang timbul karena sulitnya penerapan PHBS dimasyarakat luas. Antara lain:
1.Sakit perut seperti diare, disentri,
kolera, typhus, dll yang disebabkan oleh:
a. Minum air yang tidak dimasak.
b.
Memakan jajanan yang kurang bersih dengan tangan
yang kotor.
c.
Buang air besar di sembarang tempat.
d.
Menggunakan air yang kotor dan tidak sehat untuk
keperluan sehari-hari.
e.
Makanan tidak ditutup.
f.
Memakan makanan yang telah dihinggapi lalat.
g.
Makanan dan minuman yang basi atau menggunakan
zat pewarna berlebihan.
2. Sakit mata seperti penyebab sering mandi di air yang kotor
3. Sakit Kaki
Gajah/Filariasis, disebabkan oleh: Nyamuk Penyebar Filaria
4. Sakit
kulit seperti gatal-gatal, panu, kadas, kurap, kutu air
5. Cacingan, disebabkan oleh :
a.
Makan dengan tangan yang kotor & mungkin ada
telur cacing.
b.
Memakan makanan yang kurang masak atau lalapan
yang tidak dicuci dengan bersih.
c.
Makanan tidak ditutup seperti dihinggapi lalat
yang membawa telur cacing.
d. Tidak menggunakan alas kaki, dll.
Reformasi
di bidang kesehatan perlu dilakukan mengingat lima fenomena yang berpengaruh
terhadap pembangunan kesehatan. Pertama, perubahan pada dinamika
kependudukan. Kedua, Temuan-temuan ilmu dan teknologi kedokteran. Ketiga,
Tantangan global sebagai akibat dari kebijakan perdagangan bebas, revolusi
informasi, telekomunikasi dan transportasi. Keempat, Perubahan lingkungan
.Kelima, Demokratisasi.
Perubahan pemahaman konsep akan sehat dan
sakit serta semakin maju IPTEK dengan informasi tentang determinan penyebab
penyakit telah menggugurkan paradigma pembangunan kesehatan yang lama yang
mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif. Paradigma
pembangunan kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat merupakan upaya untuk
lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang bersifat proaktif.
Paradigma sehat sebagai model pembangunan
kesehatan yang dalam jangka panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk
mandiri dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan
yang diharapkan adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu
lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang
memadai, pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan
serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong. Perilaku
masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya
penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif
dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Upaya-upaya promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat sudah dilakukan dalam rangka perubahan perilaku
masyarakat menuju Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran yang menjadikan seseorang dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya. Bidang PHBS yaitu :
1) Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci
tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, mandi minimal 2x/hari, dll.
2)
Bidang Gizi,
seperti makan buah dan sayur tiap hari, mengkonsumsi garam beryodium, menimbang
berat badan(BB) dan tinggi badan (TB) setiap bulan, dll.
3) Bidang Kesling, seperti membuang sampah
pada tempatnya, menggunakan jamban, memberantas jentik, dll.
Menanamkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) kepada setiap orang bukanlah hal yang mudah, akan
tetapi memerlukan proses yang panjang. Setiap orang hidup dalam
tatanannya dan saling mempengaruhi serta berinteraksi antar pribadi dalam
tatanan tersebut. Memantau, menilai, dan mengukur tingkat kemajuan tatanan
adalah lebih mudah dibandingkan dengan perorangan. Oleh karena itu, pembinaan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilakukan melalui pendekatan tatanan,
yaitu tatanan rumah tangga, sekolah, tempat-tempat umum, tempat kerja, dan
institusi kesehatan.
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan hidup bersih dan sehat, serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Syarat rumah tangga sehat
yaitu :
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
(dokter, bidan)
2)
Memberi bayi ASI eksklusif
3) Menimbang bayi dan balita setiap bulan
4)
Menggunakan air bersih
5) Mencuci tangan dgn air bersih, mengalir,
dan sabun
6)
Menggunakan jamban
7)
Memberantas jentik di rumah
8) Makan sayur dan buah setiap hari
9)
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10) Tidak
merokok di dalam rumah
Penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya
berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6 – 10 tahun), yang
ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. PHBS di sekolah merupakan sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan
sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara
mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan
aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Penerapan PHBS ini dapat dilakukan
melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah. Manfaat PHBS di sekolah di
antaranya :
1)
Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga
peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari
berbagai gangguan dan ancaman penyakit
2) Meningkatnya semangat proses
belajar-mengajar yang berdampak pada prestasi belajar peserta didik
3) Citra sekolah sebagai institusi pendidikan
semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua (masyarakat)
4)
Meningkatnya
citra pemerintah daerah di bidang pendidikan
5) Menjadi percontohan sekolah sehat bagi
daerah lain
Syarat-syarat sekolah ber-PHBS
yaitu :
• Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir
dan sabun
• Jajan di kantin sekolah yang sehat
• Membuang sampah pada tempatnya
• Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah
• Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
setiap bulan
• Tidak merokok di sekolah
• Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara
rutin
• Buang air besar dan buang air kecil di jamban
sekolah
Tempat-tempat umum merupakan
sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta, atau perorangan yang
digunakan untuk kegiatan masyarakat, seperti sarana pariwisata, transportasi
umum, sarana ibadah, sarana olahraga, sarana perdagangan, dsb.
PHBS di tempat-tempat umum
adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola
tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS serta
berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum yang ber-PHBS. Melalui
penerapan PHBS di tempat umum ini, diharapkan masyarakat yang berada di
tempat-tempat umum akan terjaga kesehatannya dan tidak tertular atau menularkan
penyakit. Syarat tempat umum yang ber-PHBS yaitu :
• Menggunakan air bersih
• Menggunakan jamban
• Membuang sampah pada
tempatnya
• Tidak merokok
• Tidak meludah sembarangan
• Memberantas jentik nyamuk
• Mencuci tangan dengan sabun
dan air bersih
• Menutup makanan dan minuman
PHBS di tempat kerja merupakan
upaya memberdayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS
serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat. Penerapan PHBS di
tempat kerja diperlukan untuk menjaga, memelihara dan mempertahankan kesehatan
pekerja agar tetap sehat dan produktif.
Manfaat PHBS di tempat kerja
diantaranya masyarakat di sekitar tempat kerja menjadi lebih sehat dan tidak
mudah sakit, serta lingkungan di sekitar tempat kerja menjadi lebih bersih,
indah, dan sehat. Syarat tempat umum yang sehat yaitu :
-
Mengkonsumsi makanan bergizi
-
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
-
Tidak merokok di tempat kerja
-
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
-
Menggunakan air bersih
-
Memberantas jentik di tempat kerja
-
Menggunakan jamban
-
Membuang sampah pada tempatnya
Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta
atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik swasta. PHBS di
institusi kesehatan merupakan upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat
pengunjung, dan petugas agar tahu, mampu, dan mampu mempraktikkan hidup
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan intitusi
kesehatan ber-PHBS. PHBS di Institusi Kesehatan sangat diperlukan sebagai salah
satu upaya untuk mencegah penularan penyakit, infeksi nosokomial dan mewujudkan
Institusi Kesehatan yang sehat. Syarat institusi sehat yaitu :
-
Menggunakan air bersih
-
Mencuci
tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
-
Menggunakan
jamban
-
Membuang
sampah pada tempatnya
-
Tidak
merokok di Institusi Kesehatan
-
Tidak
meludah sembarangan
-
Memberantas
jentik nyamuk
Contoh dari
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), antara lain :
Mandi dua kali sehari dengan
sabun mandi.
Menggosok gigi sehabis makan
dan waktu akan tidur.
Buang air besar di jamban/WC.
Mencuci tangan setelah buang
air besar & sebelum makan dengan sabun.
Membuang sampah di tempat
sampah.
Mengganti pakaian sekali
sehari dan pakaian jangan terlalu sempit.
Pakaian dicuci sampai bersih
dengan sabun cuci.
Memotong kuku setiap minggu.