Pages

Rss

Senin, 21 November 2011

PHBS

Pola Hidup Bersih dan Sehat

Pola hidup bersih dan sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu yang memengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olahraga. Untuk memperoleh tubuh yang sehat, tidak harus dengan pola hidup yang serba mahal. Semua dapat diperoleh dengan mudah dan murah. Hidup sehat harus diawali dengan perubahan yang kecil terlebih dahulu.
Gaya hidup menurut Kotler (2002, p. 192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini). Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001, p. 174) adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan.
Dari berbagai di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu. Psikografik adalah pengukuran kuantitatifgaya hidup, kepribadian dan demografik konsumen. Psikografik memuat beberapa pernyataan yang menggambarkan kegiatan, minat dan pendapat konsumen. 3. Studi yang menggunakan kepribadian ciri sebagai faktor yang menjelaskan, menganalisis kaitan beberapa variabel dengan kepribadian ciri, misalnya kepribadian ciri yang mana yang sangat terkait dengan konsumen yang sangat memperhatikan masalah lingkungan.
Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian, pemasar dapat dengan lebih jelas mengarahkan mereknya ke gaya hidup orang yang berprestasi.
Tentu Anda akan bertanya-tanya, mungkinkah seseorang yang menderita penyakit kronis dapat hidup dengan sehat? Gaya hidup yang sehat, menuntut perhatian terhadap tubuh, pikiran dan jiwa. Hidup yang sehat dan berkualitas tidak dapat tercapai begitu saja melainkan harus dilatih setiap hari. Oleh karena itu, harus ada perencanaan yang matang dan seimbang dengan memperhatikan sudut positip dan realitas potensi Anda. Pikiran yang Sehat
Sikap, perasaan, dan pikiran mempengaruhi kesehatan seseorang. Pikiran yang berorientasi pada kesehatan adalah yang melihat dunia secara positif. Oleh karena itu, untuk hidup yang baik dengan Lupus, fokuskan diri Anda pada kemampuan, bukan pada kekurangan Anda. Sikap, pikiran dan perasaan anda adalah milik Anda 100 persen, yang dapat diubah dan diarahkan ke hal-hal yang positif. Anda dapat memutuskan untuk mengambil sikap dan langkah-langkah baru yang sesuai. Hidup Anda adalah pilihan Anda.
Agar dapat berfungsi, tubuh manusia membutuhkan kesegaran jasmani dan makanan bergizi serta pengelolaan stress yang efektif. Sakit persendian, letih yang berlebihan dan lemah otot sering terjadi pada Odapus yang akan menyebabkan ketidakaktifan fisik dan mengurangi kesegaran jasmani. Tetapi yang sama pentingnya adalah menentukan keseimbangan antara istirahat yang cukup dan berlebihan. Istirahat yang berlebihan tidak baik untuk otot, tulang, dan kesegaran jasmani secara umum.
Orang–orang yang mudah sakit, ternyata cenderung bereaksi negatif terhadap situasi–situasi stres dan mempunyai pola hidup yang tidak sehat.  Dengan mengetahui hal ini , sebaiknya odapus berusaha untuk mengubah pola dan gaya hidup. Membangun jiwa yang sehat juga merupakan suatu proses. Nutrisi dan Diet - Tidak ada “diet lupus“. Kegiatan yang berlebihan dapat membuat lupus menjadi aktif kembali. Depresi bisa juga terjadi akibat faktor dan dorongan dalam hidup penderita yang tidak berkaitan dengan lupus.
Pola hidup sehat adalah filosofi yang perlu dibangun oleh para Odapus untuk menumbuhkan sikap hidup yang dapat memperpanjang dan memperkaya hidup. Untuk itu diperlukan perencanaan dan kesiapan dalam diri berdasarkan potensi yang dimiliki.
Lalu bagaimana kita mengenali pasien Lupus yang hidup sehat? Biasanya mereka adalah orang-orang yang terfokus pada bakat dan kemampuan mereka. APA ITU POLA HIDUP SEHAT?
Pola hidup sehat bisa diartikan sebagai suatu perencanaan yang dilakukan untuk tujuan mencapai kualitas hidup yang sehat dan terhindar dari segala jenis penyakit.
PHBS berpedoman pada perilaku yang sehat yaiatu dintaranya :
1.    Pertolongan persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan
2.    Memberikan bayi hanya ASI saja dari 0 bulan sampai dengan umur 6 bulan
3.    Menimbang bayi dan balitanya di posyandu
4.    Menggunakan air bersih dalam kebiasaan sehar-hari
5.    Mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun
6.    Menggunakan jamban kalau buang air besar
7.    Memberantas jentik nyamuk
8.    Mekan buah-buahan dan sayuran tiap hari
9.    Melakukan aktifitas fisik secara teratur dan terperogram/ olahraga
Read More..

PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)

PHBS  (Pola Hidup Bersih dan Sehat)

Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit. Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana tidak, harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan gagah, semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit atau tidak sehat. Dengan penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat, paras tampan atau cantik berubah menjadi pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan yang tegap dan gagah seketika roboh dikarenakan lemas dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun drastis.
Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita tidak akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimna kita bisa menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal yang mutlak harus dijaga.
Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak menular (degeneratif) seperti jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya yang disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu bergaya hidup yang sehat setiap harinya.
Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS, singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak.
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Namun tidak cukup hanya mengetahui apa itu PHBS, perlu penerapan, bukan tidak mungkin masyarakat yang telah mengetahui PHBS tetap melakukan hal diluar kebersihan dan menyebabkan kesehatannya berkurang.
Tingkat Pencegahan Penyakit (Menurut H.L Blum)
1.       Pencegahan tingkat I sebelum terkena penyakit (Primordial Prevention)
2.       Promosi Kesehatan (Health Promotion)
3.       Perlindungan khusus Specific Protection)
4.       Diagnosa dini penanganan yang cepat & tepat (Early diagnosys & promt treatment)
5.       Pembatasan kecacatan (Disability limitation)
6.       Rehabilitasi (Rehabilitation)
Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah ampuh untuk menangkal penyakit. Namun dalam praktiknya, penerapan PHBS yang kesannya sederhana tidak selalu mudah dilakukan. Terutama bagi mereka yang tidak terbiasa. Dalam hal ini, pendidikan dari keluarga sangat dibutuhkan. Dewasa ini makin banyak sekali penyakit yang timbul karena sulitnya penerapan PHBS dimasyarakat luas. Antara lain:
1.Sakit perut seperti diare, disentri, kolera, typhus, dll yang disebabkan oleh:
a. Minum air yang tidak dimasak.
b. Memakan jajanan yang kurang bersih dengan tangan yang kotor.
c. Buang air besar di sembarang tempat.
d. Menggunakan air yang kotor dan tidak sehat untuk keperluan sehari-hari.
e. Makanan tidak ditutup.
f.  Memakan makanan yang telah dihinggapi lalat.
g. Makanan dan minuman yang basi atau menggunakan zat pewarna berlebihan.

2. Sakit mata seperti penyebab sering mandi di air yang kotor
3. Sakit Kaki Gajah/Filariasis, disebabkan oleh: Nyamuk Penyebar Filaria
4. Sakit kulit seperti gatal-gatal, panu, kadas, kurap, kutu air
5. Cacingan, disebabkan oleh :
a. Makan dengan tangan yang kotor & mungkin ada telur cacing.
b. Memakan makanan yang kurang masak atau lalapan yang tidak dicuci dengan bersih.
c. Makanan tidak ditutup seperti dihinggapi lalat yang membawa telur cacing.
d. Tidak menggunakan alas kaki, dll.

      Reformasi di bidang kesehatan perlu dilakukan mengingat lima fenomena yang berpengaruh terhadap pembangunan kesehatan. Pertama, perubahan pada dinamika kependudukan. Kedua, Temuan-temuan ilmu dan teknologi kedokteran. Ketiga, Tantangan global sebagai akibat dari kebijakan perdagangan bebas, revolusi informasi, telekomunikasi dan transportasi. Keempat, Perubahan lingkungan .Kelima, Demokratisasi.
      Perubahan pemahaman konsep akan sehat dan sakit serta semakin maju IPTEK dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit telah menggugurkan paradigma pembangunan kesehatan yang lama yang mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif. Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang bersifat proaktif.
      Paradigma sehat sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
      Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong. Perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
      Upaya-upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sudah dilakukan dalam rangka perubahan perilaku masyarakat menuju Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran yang menjadikan seseorang dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Bidang PHBS yaitu :
1)      Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, mandi minimal 2x/hari, dll.
2)      Bidang Gizi, seperti makan buah dan sayur tiap hari, mengkonsumsi garam beryodium, menimbang berat badan(BB) dan tinggi badan (TB) setiap bulan, dll.
3)      Bidang Kesling, seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan jamban, memberantas jentik, dll.
Menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada setiap orang bukanlah hal yang mudah, akan tetapi memerlukan proses yang panjang. Setiap orang hidup dalam tatanannya dan saling mempengaruhi serta berinteraksi antar pribadi dalam tatanan tersebut. Memantau, menilai, dan mengukur tingkat kemajuan tatanan adalah lebih mudah dibandingkan dengan perorangan. Oleh karena itu, pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilakukan melalui pendekatan tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, sekolah, tempat-tempat umum, tempat kerja, dan institusi kesehatan.
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan hidup bersih dan sehat, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Syarat rumah tangga sehat yaitu :
1)      Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan)
2)      Memberi bayi ASI eksklusif
3)      Menimbang bayi dan balita setiap bulan
4)      Menggunakan air bersih
5)      Mencuci tangan dgn air bersih, mengalir, dan sabun
6)      Menggunakan jamban
7)      Memberantas jentik di rumah
8)      Makan sayur dan buah setiap hari
9)      Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10)  Tidak merokok di dalam rumah
Penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6 – 10 tahun), yang ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Penerapan PHBS ini dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah. Manfaat PHBS di sekolah di antaranya :
1)      Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit
2)      Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak pada prestasi belajar peserta didik
3)      Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua (masyarakat)
4)      Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang pendidikan
5)      Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain
Syarat-syarat sekolah ber-PHBS yaitu :
• Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
• Jajan di kantin sekolah yang sehat
• Membuang sampah pada tempatnya
• Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah
• Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
• Tidak merokok di sekolah
• Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin
• Buang air besar dan buang air kecil di jamban sekolah
Tempat-tempat umum merupakan sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta, atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan masyarakat, seperti sarana pariwisata, transportasi umum, sarana ibadah, sarana olahraga, sarana perdagangan, dsb.
PHBS di tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum yang ber-PHBS. Melalui penerapan PHBS di tempat umum ini, diharapkan masyarakat yang berada di tempat-tempat umum akan terjaga kesehatannya dan tidak tertular atau menularkan penyakit. Syarat tempat umum yang ber-PHBS yaitu :
• Menggunakan air bersih
• Menggunakan jamban
• Membuang sampah pada tempatnya
• Tidak merokok
• Tidak meludah sembarangan
• Memberantas jentik nyamuk
• Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
• Menutup makanan dan minuman
PHBS di tempat kerja merupakan upaya memberdayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat. Penerapan PHBS di tempat kerja diperlukan untuk menjaga, memelihara dan mempertahankan kesehatan pekerja agar tetap sehat dan produktif.
Manfaat PHBS di tempat kerja diantaranya masyarakat di sekitar tempat kerja menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit, serta lingkungan di sekitar tempat kerja menjadi lebih bersih, indah, dan sehat. Syarat tempat umum yang sehat yaitu :
-   Mengkonsumsi makanan bergizi
-   Melakukan aktivitas fisik setiap hari
-   Tidak merokok di tempat kerja
-   Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
-   Menggunakan air bersih
-   Memberantas jentik di tempat kerja
-   Menggunakan jamban
-   Membuang sampah pada tempatnya
Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik swasta. PHBS di institusi kesehatan merupakan upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung, dan petugas agar tahu, mampu, dan mampu mempraktikkan hidup perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan intitusi kesehatan ber-PHBS. PHBS di Institusi Kesehatan sangat diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit, infeksi nosokomial dan mewujudkan Institusi Kesehatan yang sehat. Syarat institusi sehat yaitu :
-   Menggunakan air bersih
-   Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
-   Menggunakan jamban
-   Membuang sampah pada tempatnya
-   Tidak merokok di Institusi Kesehatan
-   Tidak meludah sembarangan
-   Memberantas jentik nyamuk
Contoh dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), antara lain :
Mandi dua kali sehari dengan sabun mandi.
Menggosok gigi sehabis makan dan waktu akan tidur.
Buang air besar di jamban/WC.
Mencuci tangan setelah buang air besar & sebelum makan dengan sabun.
Membuang sampah di tempat sampah.
Mengganti pakaian sekali sehari dan pakaian jangan terlalu sempit.
Pakaian dicuci sampai bersih dengan sabun cuci.
Memotong kuku setiap minggu.
Read More..

Minggu, 20 November 2011

NAPZA


NAPZA
(Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Aditif)

NAPZA adalah zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral (melalui mulut), dihirup (melalui hidung) Ada banyak istilah yang dipakai untuk menunjukkan penyalahgunaan zatzat berbahaya. Dalam buku ini selanjutnya akan digunakan istilah NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) dengan catatan tidak semua jenis NAPZA tersebut akan dibahas secara khusus dan terperinci, misalnya Alkohol dan Tembakau. maupun intravena (melalui jarum suntik) sehingga dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang.
Penggunaan NAPZA berlanjut akan mengakibatkan ketergantungan secara fisik dan/atau psikologis serta kerusakan pada sistem syaraf dan organ-organ otonom. NAPZA terdiri atas bahan-bahan yang bersifat alamiah (natural) maupun yang sintetik (buatan). Bahan alamiah terdiri atas tumbuh-tumbuhan dan tanaman, sedangkan yang buatan berasal dari bahan-bahan kimiawi.
1.      Narkotika
Narkotika adalah zat-zat alamiah maupun buatan (sintetik) dari bahan candu/kokaina atau turunannya dan padanannya - digunakan secara medis atau disalahgunakan - yang mempunyai efek psikoaktif.
Menurut Undang-undang RI No. 22/1997 tentang narkotika, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika dibedakan dalam 3 golongan sebagai berikut :
a.     Narkotika golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : heroin, kokain dan ganja.
b.     Narkotika golongan II : Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan, digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : morfin, petidin, turunan/garam dalam golongan tersebut.
c.     Narkotika golongan III : Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan Contoh : kodein, garam-garam narkotika dalam golongan tersebut.

2.      Alkohol
Alkohol adalah zat aktif dalam berbagai minuman keras, mengandung etanol yang berfungsi menekan syaraf pusat

3.      Psikotropika
Psikotropika adalah zat-zat dalam berbagai bentuk pil dan obat yang mempengaruhi kesadaran karena sasaran obat tersebut adalah pusat-pusat tertentu di sistem syaraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Menurut UU no.5/1997 Psikotropik meliputi : Ecxtacy, shabu-shabu, LSD, obat penenang/tidur, obat anti depresi dan anti psikosis. Sementara Psikoaktiva adalah istilah yang secara umum digunakan untuk menyebut semua zat yang mempunyai komposisi kimiawi berpengaruh pada otak sehingga menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, pikiran, persepsi, kesadaran.
Menurut Undang-undang RI No. 5/1997 tentang Psikotropika : psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika dibedakan dalam 4 golongan sebagai berikut :
·       Psikotropika golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan Contoh : MDMA, ekstasi, LSD, ST
·       Psikotropika golongan II : Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh : amfetamin, fensiklidin, sekobarbital, metakualon, metilfenidat (ritalin).
·       Psikotropika golongan III : Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh : fenobarbital, flunitrazepam.
·       Psikotropika golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh: diazepam, klobazam, bromazepam, klonazepam, khlordiazepoxide, nitrazepam (BK,DUM,MG)

4.      Zat Adiktif
Zat Adiktif yaitu zat-zat yang mengakibatkan ketergantungan seperti zat-zat solvent termasuk inhalansia (aseton, thinner cat, lem). Zat-zat tersebut sangat berbahaya karena bisa mematikan sel-sel otak. Zat adiktif juga termasuk nikotin (tembakau) dan kafein (kopi).

Di Indonesia, dewasa ini masalah penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) seperti jajanan kacang goreng, hal ini  sudah sangat mengkhawatirkan karena korban telah sangat meluas dan menyerang hampir seluruh lapisan masyarakat.
Korban atau penderita yang semula terbatas hanya di kota-kota besar dengan sasaran keluarga yang mampu, kini telah menunjukkan indikasi meluas sampai ke kota-kota kecil dan menyerang keluarga yang kurang mampu.
Untuk memperkecil  jumlah dari korban terhadap NAPZA ini, maka kami dari tim Dinas Kesehatan dalam hal ini seksi Farmamin dan Alkes telah mengadakan sosialisasi penyuluhan tentang Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif kepada siswa-siswa SLTP dan SLTA Di Kabupaten Bone Bolango
Untuk tahun 2008 ini sasaran yang kami berikan sosialisai NAPZA adalah 10 sekolah yakni wilayah Kabila, Suwawa, Bulango Timur dan Bulango Utara, Botupingge dan Dumbayabulan.
Menurut Kasie Farmamin & Alkes, Bapak Johan Tuliabu, AmKL melihat kondisi permasalahan penyalagunaan NAPZA yang dirasakan sudah sangat serius dan mengkhawatirkan, serta dapat mengancam keselamatan bangsa terutama generasi muda, maka pemerintah telah mengembangkan berbagai strategi kebijakan dan program penanggulangan dalam rangka mencegah, menindak, dan menyembuhkan korban penyalahgunaan NAPZA, menimbulkan kesadaran, merangsang kepedulian dan peran aktif masyarakat.
Ditambahkan pula oleh salah seorang  Tim Dari Dinas Kesehatan yang  melakukan sosialisasi NAPZA ini,  Fadlun Abubakar, S.Si bahwa sifat zat yang seringkali disalahgunakan tersebut mempunyai pengaruh terhadap sistem syaraf pusat sehingga disebut zat psikotropika atau psikoaktif, hal ini sangat mempengaruhi pemakai secara fisik,emosi dan perilaku, dengan dilihat dari tanda-tanda atau ciri-ciri pemakai/pengguna NAPZA ini.
Dari segi fisik pecandu bahan terlarang ini:
  • Berat badannya turun drastis
  • Mata terlihat cekung dan merah,muka pucatdan bibir kehitam-hitaman
  • Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan
  • Buang air besar dan kecil kurang lancar
  • Sembelit  atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.

Dari segi emosi Pengguna NAPZA ini sangat sensitif dan cepat bosan, bila ditegur atau dimarahi malah menunjukkan sikap membangkang, emosi naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota keluarga atau orang disekitarnya dan yang terakhir napsu makannya tidak menentu.
Untuk segi perilaku seorang pemakai NAPZA ini :
  • Malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya
  • Acuh atau cuek (tidak peduli) dan jauh dari keluarga.
  • Sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit dan pulang lewat tengah malam.
  • Suka mencuri dirumah, sekolah atau tempat pekerjaan karena diakibatkan kehabisan uang untuk beli barang –barang yang terlarang.
  • Jalan sempoyongan
  • Mengalami jantung berdebar-debar
  • Mengeluarkan air mata berlebihan, keringat berlebihan dan mengalami mimpi buruk, nyeri kepala dan nyeri sendi-sendi.
Namun dalam beberapa tahun terakhir ini,ditegaskan pula oleh Kabid Pembinaan & Yankes, Hi. Said Mustapa, SKM, katanya, telah tampak gejala yang menggembirakan yang memperlihatkan timbulnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap masalah ini dengan bermunculannya berbagai institusi,  baik yang dikelola secara perorangan maupun bergabung dalam suatu organisasi sosial yang bergerak di bidang penanggulangan masalah penyalahgunaan NAPZA.
Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut. Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi pencegahan penaggulangan terhadap NAPZA.
Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Penyebabnya Sangatlah Kompleks Akibat Interaksi Berbagai Faktor
1. Faktor individual
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA, seperti kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan sebagainya.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan kurang baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai, kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan sebagainya.

Faktor-faktor tersebut di atas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi, makin banyak faktor-faktor di atas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.

Gejala Klinis Penyalahgunaan Napza
1. Perubahan Fisik
Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif. Bila terjadi kelebihan dosis (Overdosis) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal. Saat sedang ketagihan (Sakau) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun. Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
2. Perubahan sikap dan perilaku
Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab. Pola tidur berubah, bergadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja. Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin. Sering mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain. Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan, tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi. Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan, pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

Upaya pencegahan meliputi 3 hal : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi. Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak. Memperkuat kehidupan beragama. Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan anak.
Read More..

Sabtu, 05 November 2011

Contoh Pranatacara


Pangetan Maulid Nabi Muhammad

            Assalamu’alaikum Wr. Wb
Nuwun,
Bapak kepala sekolah dalah bapak/ ibu guru ingkang kinabekten, ketua panitia “Pangetan Maulid Nabi Muhammad” dalah para pengurus ingkang kinurmatan, sumrambah para warga ingkang kula tresnani.
Sakderengipun sumangga kula panjenengan sedaya manungku puja ngunjukaken puji syukur dhumateng Gusti ingkang Maha Agung, ingkang sampun paring rahmat saha hidayahipun, satemah kula penjenengan sedaya saged kempal manunggal wonten SMA N 1 JETIS menika saperlu ngawontenaken pangetan maulid Nabi Muhammmad S.A.W.
Salajengipun, kaparengan kula ngaturaken sugeng rawuh sinartan agunging panuwun awit panjenengansedaya sampun kersa nglonggaraken wekdal saperlu rawuh ing acara menika.
Para rawuh ingkang minulya, salajengipun kaparengan kula ngaturaken rantaman acara pangetan Maulid Nabi Muhammad dinten niki. Wondene rantaman acaranipun inggih menika:
1.      Pambuka
2.      Atur wacana saking ketua panitia
3.      Tanggap wacana saking kepala sekolah
4.      Inti acara, pengetan Maulid Nabi Muhammad kalian Ustadzah Mega
5.      Penutup
Mekanten kalawau menggah rantaman acara ing wekdal punika.
Para kadang sutresna, ngengeti wekdal ingkang sampun ndungkap siyang langkung prayogi menawi acara menika enggal dipunwiwiti. Tumampak ing acara sapisan inggih menika pambuka. Sumangga para rawuh sedaya, acara menika dipurwakani ndedonga miturut agaminipun piyambak-piyambak. Ndedonga kula dherekaken, sumangga ……
Purnaning pambuka, sumangga tumampak acara salajengipun inggih menika atur wacana saking ketua panitia. Dhumateng sedhẽrẽk Desi, wekdal saha papan kula sumanggaaken.
…………………………………
Mekanten kalawau menggah atur saking panitia. Acara salajengipun inggih menika tanggap wacana saking Ibu Kepala Sekolah. Dhumateng Ibu Denok, wekdal saha papan kula sumanggaaken.
…………………………………
Para rawuh ingkang minulya, mekanten kalawau tanggap wacana atur saking ibu kepala sekolah. Mugi-mugi saged migunani tumrap kita sedaya. Tumampak acara salajengipun inggih menika pengetan Maulid Nabi Muhammad ingkang badhe diisi kaliyan ustadzah. Dhumateng uztadzah Mega, wekdal saha papan kula sumanggaaken.
………………………………….
Para rawuh ingkang minulya, mekanten kalawau ceramah saking uztadzah Mega. Mugi-mugi saged migunani tumrap kita sedaya. Purwa dumugi wasaning acara sampun kelampahan kanthi sae. Pramila sumangga acara ing siyang menika dipun-pungkasi kanthi dhedhonga sesarengan. Ndhedhonga kula dherekaken, sumangga…
Para rawuh ingkang minulya, kula minangka pranata acara bok bilih wonten lepating atur saha kirangin subasita anggen kula matur, nyuwun pangaksama dhumateng panjenenggan sedaya. Jenang sela wader kali sesondheran, apuranta menawi wonten lepat kawula.
Nuwun.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Read More..

Cari Di Blog Ini